Sungguh, Saudara-saudara. Suatu kehormatan bagi saya bisa menikmati makanan tradisional khas Mojokerto ini. Sebutir onde-onde yang dahsyat. Ukuran boleh kecil. Tapi, begitu tahu rasanya, ketagihaaaannn...
Perut saya, dengan percaya diri tapi tidak sombong, saya akui memang lapar. Tapi sungguh, Saudara, saya tidak sedang berhalusinasi.
Kulitnya berwarna cerah, dari tepung ketan pilihan, kenyal, tipis, lembut. Hanya tangan terampil yang mampu membuat adonan sekalis ini.
Diisi kacang hijau yang manis, gurih, juga lembut. Komposisi takaran yang pas antara kacang hijau pegunungan dan gula tebu pilihan. Direbus dalam temperatur dan tempo yang teratur. Kemudian ditumbuk hingga lembut dengan penuh perhitungan.
Dan diselimuti taburan wijen tua kualitas ekspor, yang gurih. Dengan sensasi gemas saat gigi menggilas butir-butir wijen.
Tanpa sadar saya meniru cengkok dan intonasi Didin Boneng dalam salah satu film Warkop DKI, dan berucap, ''Onde...onde....''
Perfecto...
No comments:
Post a Comment