Lah, ini kan tahun 2021. Abad 21, waktu ketika Doraemon berasal. Iya memang ini masa depan. Kalau menurut film jaman dulu. Baru nyadar? Bukan, ini bukan cetrita fiksi. Karena tiba-tiba usia saya sudah 38 ajah. Anak saya yang paling besar hampir 10 tahun. Beranjak remaja. Padahal rasanya baru kemarin saya naik bus Sumber Kencono, dari pedalam Boyolali menuju Surabaya. Kuliah di kampus ternama, di jurusan cangkrukan. Ha..ha..
Bukan.. bukan.. Tulisan ini bukan kisah nostalgia saya.
***
Rasanya tahun ini, eh.. sebenarnya tahun 2020 lalu deng, masa depan dimulai. Kalau dulu cerita tentang manusia yang dipantau oleh server di setiap geraknya hanya ada dalam film. Seperti film-film agen rahasia dan futuristik. Kini terjadi. "In Time" yang dibintang Amanda Seyfried dan Justin Timberlake jadi contoh yang bagus. Di mana setiap manusia di bumi akan diimplan jam digital di lengannya untuk menandai waktu/usia yang tersisa. Waktu ini dapat di-top up dengan uang. Artinya, orang kaya dapat hidup selamanya. Yang kayak gini saja, sekarang sudah terjadi.
Mungkin agak lebai ya kalau dibandingkan dengan chip yang diimplan di semua orang. Namun, tahukah, Kawan. Saat ini kita selalu dipantau oleh mata yang secara sadar kita beli dengan harga yang tidak murah. Yes, itulah smart phone. Alat yang sedianya diciptakan untuk berkomunikasi, namun lebih sering jadi obat mati gaya di setiap saat. Secara tidak sadar, ia adalah mata-mata yang mengintai kita dan melaporkan setiap gerak gerik kita. Bahkan dalam sepi dan privatnya toilet, ia terus bekerja.
Saking cintanya kita pada smart phone, tentu benda ini akan selalu berada dalam jangkauan. Inilah yang membuat kita secara tidak sadar mengijinkan diri selalu diawasi.
Kemudian muncul PeduliLindungi yang menunggangi pandemi. Entah siapa yang menunggangi dan ditunggangi. Atau mungkin mereka berteman. Belum ada bukti.
Aplikasi yang katanya besutan pemerintah ini akan mengawasi setiap gerak kita. Untuk mengkonfirmasi status setiap orang terhadap covid 19 dan vaksin. Terkait ijin akses terhadap banyak sekali fasilitas umum dan hak mobilitas kita.
Ke depan pasti akan semakin banyak hal-hal yang mensyaratkan PeduliLindungi. Selama masih banyak keuntungan yang dapat dikeruk dari pandemi.
Mari kita hidup di masa depan dengan tetap kritis. Sebelum kritis itu diacam. Eh.. sudah ya?
No comments:
Post a Comment